Ratusan Peserta Ramaikan Lomba Penulisan Cerita Rakyat Wonosobo, Berebut 22 Nominasi

Ratusan Peserta Ramaikan Lomba Penulisan Cerita Rakyat Wonosobo, Berebut 22 Nominasi

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Ratusan peserta meramaikan lomba penulisan cerita rakyat Wonosobo yang diadakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo di bulan Oktober. Kini tengah memasuki tahapan seleksi nominasi 22 besar. Menurut Kabid Kebudayaan Disparbud, Khristiana Dewi dengan lomba ini diharapkan menjadi sebuah upaya serius dalam memajukan dan mengembangkan di bidang kepenulisan. Utamanya dalam bidang cerita rakyat yang akan mengangkat sisi sejarah maupun budaya tutur masyarakat yang sudah ada sejak dahulu. Menurut Dewi, meski lomba serupa pernah dihelat dinas lain, namun hasil yang diharapkan ialah untuk bisa semakin melengkapi catatan tentang kisah-kisah rakyat atau folklore yang selama ini tidak tertulis. \"Lomba ini salah satu upaya kami memajukan budaya sesuai amanat UU No 5 Tahun 2017, ada sepuluh objek dalam memajukan kebudayaan, ini menjadi salah satu bagian yang penting. Ini juga akan menjadi bahan bagi instansi lain yang tiap tahunnya mengadakan lomba mendongeng. Penekanan kami adalah dalam perekaman kisah-kisah yang tumbuh dan diceritakan turun temurun sekaligus sebagai upaya untuk membedah sejarah dari sisi literasi dan kami melibatkan beberapa penulis tingkat provinsi,” ungkapnya di sesi wawancara finalis Jumat (1/11). Dikatakan Dewi, Wonosobo kaya akan mitos, epos, cerita kepahlawanan, legenda, dan sejarah menjadikan lomba itu penting bagi para peserta yang dibagi menjadi kategori SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, dan mahasiswa/umum. Dua penulis luar daerah atau tingkat Provinsi bahkan nasional yang dilibatkan di antaranya Indrian Koto, Triman Laksana, dan M Jusuf AN. Selain dari unsur penulis, lomba juga melibatkan jurnalis lokal. Para penulis serperti Triman Laksana yang pernah memenangkan Rancage award dan Indrian Koto sebagai nominator Khusala sastra Khatulistiwa dinilai mumpuni dalam memberikan masukan untuk proses pencarian pemenang. Baca Juga Bawaslu Wonosobo Libatkan Pemuda Pakuncen Rumuskan Desa Anti Politik Uang “Nantinya karya dari para pemenang sebanyak 22 kisah dari semua kategori akan dibukukan. Namun salah satu yang menentukan adalah di seleksi wawancara, mengingat orisinalitas, proses penulisan,kebaruan serta teknik yang digunakan akan menjadi unsur penilaian. Bahkan dari 22 orang yang sudah diwawancara masih harus disaring lagi, karena nantinya bisa jadi bahan untuk pengembangan karya lain atau referensi, bahkan mungkin bahan lomba bercerita,” ungap Jusuf AN yang dilibatkan dalam proses penyuntingan dan seleksi. Salah satu peserta asal Reco, Kertek mengaku bangga bisa menuliskan karya berdasar tempat tinggalnya yakni tentang asal-muasal dusunnya yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat luas. Hal itu mengingat beberapa kisah hanya dituturkan secara lisan atau belum dibukukan. “Saya sengaja mengangkat cerita dari yang paling dekat dengan tempat tinggal saya untuk bisa mengenalkannya pada masyarakat luas,” ungkapnya usai diwawancara para juri. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: